Aktivitas manusia sangat berdampak pada perubahan iklim hal itu dapat kita cegah dengan menerapkan gaya hidup rendah karbon. Ini merupakan langkah mudah yang bisa kita lakukan sehari-hari untuk membantu mitigasi perubahan iklim, menyeimbangan iklim bumi.
Tapi, apa pengertian gaya hidup rendah karbon? Gaya hidup rendah karbon adalah pola aktivitas yang bertujuan untuk mengurangi jejak karbon (Carbon Footprint). Nah, kalian sudah pernah dengar istilah jejak karbon? Coba simak video dibawah ini
Bayangkan saat kalian berjalan di atas pasir apa yang terjadi? terdapat jejak kaki di pasir. Segala hal saat kalian melakukan aktivitas yang menghasilkan karbon akan menimbulkan jejak karbon yang memiliki dampak berbahaya apabila kalian tidak peduli setiap kalian mengeluarkan karbon.
Contohnya, membakar sampah di pagi hari. Hal tersebut apabila kalian tidak peduli maka, jejak karbon itu akan dari pembakaran sampah akan mengendap dan dapat meningkatkan suhu bumi.
Oleh karena itu, penting untuk bisa menyeimbangkan jejak karbon dengan penyerapan karbon agar tercapainya karbon netral. karbon netral adalah keadaan ketika emisi karbon yang diproduksi manusia terserap kembali sehingga tak sempat menguap ke atmosfer. Istilah lain “nol bersih emisi” atau net-zero emission.
Gaya hidup rendah karbon dapat dimulai dengan praktik pengukuran stok karbon karena melalui kegiatan ini, kita bisa melihat langsung kemampuan alam, seperti pohon dan tanaman, dalam menyerap dan menyimpan karbon. Dengan memahami seberapa besar karbon yang dapat diserap, kita dapat lebih sadar akan pentingnya mengurangi emisi karbon dari aktivitas sehari-hari, seperti menghemat energi dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Mari saksikan video praktik pengukuran stok karbon di bawah ini dan download buku panduan serta tally sheet (lembar catatan saat pengambilan data) untuk memulai praktik pengukuran karbon di sekitar kalian!
Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim, salah satunya Pada 26 September 2023, Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Bursa Karbon Indonesia.
Bursa karbon atau pasar karbon adalah sistem yang memudahkan pembelian, penjualan, dan pertukaran izin untuk menghasilkan atau mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) untuk mengurangi laju dampak perubahan iklim.
Jika suatu perusahaan dapat mengurangi satu ton emisi karbon dan zat lain yang termasuk gas rumah kaca artinya perusahaan tersebut mendapatkan Poin Karbon. Poin tersebut dapat digunakan untuk memenuhi target pengurangan emisi atau dijual ke perusahaan lain yang perlu membeli izin emisi. Maknanya, apabila suatu perusahaan tersebut dapat mengurangi gas karbon akan mendapatkan poin karbon yang berguna untuk memenuhi target pemerintah dalam menjaga alam ataupun bisa mereka gunakan untuk dijual ke perusahaan lain yang membutuhkan poin karbon tersebut. Hal tersebut dapat mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dalam mengatasi perubahan iklim, PT Chandra Asih memiliki sebuah program, yaitu program konservasi yang terdapat di dua wilayah, salah satunya di Taman Kahati Kadeubereum yang terletak di kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, dengan luas area 6.5 Ha dan diinisiasi pada 2020. Nilai stok karbon sebanyak 1525,24 ton/ha di Taman Kehati Desa Kadubeureum artinya cadangan karbon Taman Kehati Desa Kadubereum berada dalam kategori tinggi karena berada direntang lebih dari 100 ton/ha.
Penerapan rendah karbon dalam program konservasi tersebut melibatkan pengelolaan dan pelestarian keanekaragaman hayati untuk mendukung keseimbangan ekosistem. Dengan menjaga flora dan fauna, Program konservasi yang digaungi oleh PT Chandra Asih turut berkontribusi pada penyerapan karbon, yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Inisiatif dari PT Chandra asih seperti budidaya flora khas Banten dan penelitian bersama dengan universitas sultan ageng tirtayasa untuk membantu serta mengajak anak muda melalui mahasiswa untirta untuk lebih peduli dalam menjaga alam dengan lebih peduli mengamati tentang kadar stok karbon. Upaya tersebut dapat menghambat dampak perubahan iklmi yang ekstrim serta menciptakan kesadaran dan inovasi dalam praktik ramah lingkungan.