Saat ini, dunia menghadapi tantangan besar terkait dengan kondisi lingkungan yang semakin memburuk. Mungkin kalian sering mendengar tentang pemanasan global atau cuaca yang semakin tidak menentu, seperti musim panas yang lebih panas dari biasanya atau hujan deras yang datang tiba-tiba. Semua ini adalah bagian dari perubahan iklim, yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sehari-hari.
Apa itu Gas Rumah Kaca?
Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan berbagai macam gas yang terdapat di alam dan mampu memerangkap panas. Alasan mengapa disebut Gas "Rumah Kaca" adalah Rumah kaca penuh dengan jendela yang membiarkan sinar matahari masuk. Sinar matahari itu menciptakan kehangatan dan tidak membiarkan panasnya hilang sehingga dijuluki efek rumah kaca .
Proses tersebut seperti ketika kalian meninggalkan mobil di bawah sinar matahari dengan jendela tertutup. Sinar matahari cukup kuat untuk menembus kaca jendela dan diserap oleh dashboard dan tempat duduk; Namun, ketika permukaan ini memancarkan energi, energi tersebut tidak cukup kuat untuk keluar kembali melalui kaca jendela sehingga terperangkap di dalam mobil yang menyebabkan mobil menjadi hangat.
Apakah kalian tahu diantara gas rumah kaca yang paling berdampak pada perubahan iklim?
Jawabannya adalah karbon dioksida (CO2) berkontribusi terhadap efek rumah kaca, CO2 mempunyai pengaruh penting terhadap peningkatan suhu bumi karena CO2 bertahan di atmosfer dalam waktu yang lama. Jumlah uap air di atmosfer, dalam waktu sekitar dua minggu atau lebih akan menjadi hujan dan salju kembali ke lautan, lapisan es, sungai, danau, dan air tanah.
Namun konsentrasi CO 2 diperlukan waktu sekitar 100 bahkan ribuan tahun tahun hingga dapat kembali ke tumbuhan dan lautan. Inilah sebabnya mengapa gas rumah kaca yang berumur panjang seperti karbon dioksida mempunyai pengaruh penting terhadap iklim bumi.
Faktanya emisi karbon CO2 terus meningkat dari tahun ke tahun, ini lah mengapa saat ini bumi sedang tidak baik - baik saja. Kalian dapat mengamati peta persebaran emisi gas rumah kaca, termasuk CO2 dari tahun 1830 hingga tahun 2022 dengan memutar (▶️) tombol selang waktu di bawah.
Terjadilah pemanasan global. Hasil Laporan BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengatakan Suhu rata-rata udara di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini menunjukkan dampak dari peningkatan gas rumah kaca. Peningkatan suhu yang dialami di seluruh dunia disebut pemanasan global.
Simak Video dibawah untuk mempelajari tentang pemanasan global:
Pemanasan global bukan hal baru bagi Bumi. Sebelum manusia ada, Bumi sudah mengalami perubahan suhu, kadang lebih panas dan kadang lebih dingin, seperti ketika Zaman Es dulu. Ini terjadi secara alami, misalnya karena perubahan di orbit Bumi atau letusan gunung berapi.
Namun, pemanasan global yang terjadi sekarang berbeda. Pemanasan ini lebih cepat dan disebabkan oleh aktivitas manusia. Sejak kita mulai menggunakan bahan bakar seperti bensin dan batu bara untuk mobil, pabrik, dan listrik, gas-gas rumah kaca yang membuat suhu bumi semakin panas. Pemanasan global juga memengaruhi iklim bumi kita yang disebut dengan perubahan iklim.
Yuk kita bahas perubahan iklim, coba kalian putar video dibawah ini.
Cuaca menggambarkan kondisi di luar saat ini pada suatu tempat tertentu. Misalnya, jika kalian melihat di luar sedang hujan, itulah cara untuk menggambarkan cuaca hari ini.
Iklim menggambarkan kondisi cuaca selama bertahun-tahun, umumnya 30 tahun atau lebih.
Pemanasan global dan perubahan iklim saling berhubungan, dan keduanya disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca di atmosfer. Perbedaannya yaitu pemanasan global adalah peningkatan suhu Bumi, sedangkan perubahan iklim adalah perubahan cuaca jangka panjang di berbagai tempat, seperti hujan yang lebih deras, kekeringan yang lebih lama, atau badai yang lebih sering. Jadi, ketika Bumi semakin panas, iklim di seluruh dunia ikut berubah, dan itu yang disebut perubahan iklim.
Perubahan iklim berdampak luas pada kehidupan di Bumi, termasuk peningkatan suhu global yang menyebabkan cuaca ekstrem, pencairan es di kutub, dan naiknya permukaan laut yang membanjiri wilayah pesisir serta merusak ekosistem.
Cuaca ekstrem seperti badai, hujan deras, dan kekeringan juga mengganggu ketahanan pangan dan pasokan air. Selain itu, perubahan iklim memengaruhi satwa liar yang sulit beradaptasi, mengancam keseimbangan ekosistem, dan berdampak negatif pada kesehatan manusia, seperti meningkatkan risiko penyakit dan masalah kesehatan akibat gelombang panas. Bencana alam yang semakin sering memperburuk kondisi ini, merusak infrastruktur, dan memperparah ketidaksetaraan sosial-ekonomi. Berikut salah satu contoh dampak dari perubahan iklim: